Aceh Tamiang, IMC - Sejarah kemerdekaan Indonesia dari penjajah dan sekutu merupakan torehan yang siapapun tidak boleh melupakan bahkan h...
Aceh Tamiang, IMC - Sejarah kemerdekaan Indonesia dari penjajah dan sekutu merupakan torehan yang siapapun tidak boleh melupakan bahkan harus menghargai maupun menghormati para pahlawan dan pejuang untuk memerdekan bangsa ini terutama santri turut berperang mengusir mereka dari Indonesia.
Dengan langkah semangat Bang Muslim, SHI., MM, Anggota MPR RI bertemu dengan santri di Dayah Misbahur, Aceh Tamiang, 23 Maret 2021, dimana santri bagian yang terpenting bagi perjalanan hidup berbangsa dan bermasyarakat yang tercatat dalam sejarah bangsa ini telah ikut berjuang memerdekakan bangsa ini. Dan setiap tanggal 22 Oktober diperingati Hari Santri Nasional.
Bang Muslim, saat memulai pemaparan dalam sosialisasi menjelaskan Santri merupakan energi yang dimiliki bangsa ini dengan jumlah pesantren cukup banyak dan dengan modal sosial yang dimiliki santri adalah sebuah perjalanan yang mampu mempertahankan bangsa dari segala penjajahan saat ini seperti mental, jiwa patriot, kemandirian bahkan pendidikan maju.
Selain itu Pancasila bagi kaum santri adalah pedoman yang nafasnya tidak jauh dari pemikiran Islam yang bicara soal ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, keadilan dan musyawarah untuk menjadi bangsa yang kuat maupun sejahtera.
Fardan, salah satu santri, mengungkapkan santri sangat mendorong Pancasila sesuatu yang final yang butuh implementasi yang tegas dan negara tidak menafsirkan semata pada kepentingan kekuasaan. Dalam pandangan santri bahwa Pancasila ideologi yang diyakini akar membangun bangsa yang kuat dengan spirit keagamaan dimana agama berperan dari kegelapan memjadi pencerahan.
Sesi tanggapan sekaligus sesi terakhir, Bang Muslim, mengutarakan penting bahwa santri adalah generasi yang menjadi modal sosial untuk menjaga keutuhan bangsa dan peran terhadap melawan pembodohan dan ideologi selain Pancasila yang mau meruntuhkan sendi-sendi peradaban yang telah dibangun para pendiri bangsa dan kaum santri. (BHN)
No comments