TRUE

Page Nav

HIDE
GRID_STYLE
TRUE

Breaking News:

latest

Wabup Insyafuddin: Tenun Industri Kreatif Yang Menjanjikan

  Aceh Tamiang, IMC - Wakil Bupati Aceh Tamiang, Tengku Insyafuddin, ST menghadiri penutupan Pelatihan Tenun Songket terhadap kelompok bina...

 




Aceh Tamiang, IMC - Wakil Bupati Aceh Tamiang, Tengku Insyafuddin, ST menghadiri penutupan Pelatihan Tenun Songket terhadap kelompok binaan dan mitra Bank Indonesia (BI) Cabang Lhokseumawe di Wisma Cempaka Guest House PT. Pertamina Rantau, Sabtu (4/6/22).


Pelatihan langsung dibina oleh Designer Wignyo Rahadi, seorang fashion industri yang telah dua dekade bergelut dengan kain khas Indonesia, tenun. 


Wakil Bupati, Tengku Insyafuddin dalam penutupannya memberikan apresiasi kepada BI Lhokseumawe. 


“Terima kasih Kepada Bank Indonesia. Melalui kegiatan ini semoga dapat meningkatkan perekonomian dan kerajinan tenun menjadi industri kreatif yang menjanjikan”, tutur Wabup.


Wabup Insyafuddin juga menerangkan saat ini songket bukan hanya sekedar menjadi pakaian, tetapi juga ciri khas dan cinderamata produk ekonomi kreatif yang bernilai ekonomi tinggi. 


“Hingga saat ini, Aceh Tamiang telah memiliki 25 motif tenun songket khas daerah yg telah dipatenkan. Dalam aspek pemasaran, kain songket tenun khas Aceh Tamiang sudah memiliki pasar, antara lain permintaan Plaza Sarinah Jakarta, tetapi produksinya masih terbatas”, ungkap Insyafuddin.


“Peningkatan teknik pembuatan kain songket menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM), Kami yakini mampu menaikkan kapasitas produksi, namun tetap menjaga kualitas kain tenun Indonesia tetap baik, termasuk nilai budaya yang ada di dalamnya”, ucapnya menambahkan.


Kasie Kehumasan Perwakilan BI Lhokseumawe mengucapkan rasa bangganya melihat semua peserta telah mampu mengikuti semua proses tenun mulai dari pewarnaan hingga menggunakan alat.


“Kami berharap pelatihan ini terus berlanjut. Pelatihan tenun songket menjadi bukti dukungan BI Lhokseumawe dalam mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah industri kreatif kain tenun songket Aceh”, ujar Humas BI Lhokseumawe.


Perwakilan Field Manager Rantau juga berharap para peserta terus mengembangkan kreativitasnya dan melahirkan motif-motif baru.


Salah seorang perwakilan peserta pelatihan, Marlina yang berasal dari Kabupaten Bener Meriah menyampaikan kesannya selama mengikuti pelatihan.


“Alhamdulillah Pak, perasaan Saya dan temen-teman pelatihan ini sangat luar biasa. Kami sangat berterima kasih, Saya tidak menyangka sekarang telah bisa menenun, menggunakan alat hingga menghasilkan lembaran kain songket. Semoga kegiatan ini terus berlangsung”, ujar Marlina.


Diikuti sebanyak 21 orang, pelatihan yang berlangsung selama 18 hari sejak tanggal 17 Mei sampai 3 Juni 2022 telah berhasil menghasilkan beberapa lembar kain songket meskipun baru dalam motif sederhana.


Turut Berhadir Wakil Ketua Dekranasda Aceh Tamiang, Ernita Hasibuan, Ketua Dharma Wanita Kab. Aceh Tamiang, Murniati Asra beserta perangkat, serta para peserta pelatihan tenun songket.

No comments